| 
Huruf latin "F", "X", dan "Z" yang selama ini tidak diadopsi ke dalam bahasa Sunda, dipastikan akan masuk menjadi bagian huruf yang digunakan dalam Kamus Utama Bahasa Sunda. Hal itu selain untuk memperkaya khazanah bahasa Sunda juga untuk menjawab tantangan dan perkembangan zaman. Bahasa Sunda tidak terlepas dari berbagai perkembangan zaman sedang terjadi.
Demikian Surachman R.M. saat menjadi pembicara pada Sawala "Widang HUkum dina Kamus Sunda Mutahir", di Ruang Diskusi Redaksi HU Pikiran Rakyat Bandung, Rabu (11/7/12). Surachman R.M. adalah salah satu kontributor penerbitan Kamus Utama Bahasa Sunda yang sedang disusun Pusat Studi Sunda bekerjasama dengan Kiblat Buku Utama dan Unpad.
Surachman mengatakan, selain ketiga huruf tersebut, huruf "Ng" dan "Ny" juga harus dimasukkan ke dalam kata-kata yang huruf awalnya dimulai dengan huruf "N". Sehingga Kamus Utama Bahasa Sunda akan memuat 26 daftar huruf. "Bahkan mungkin lbih dari 26 karena dalam bahasa Sunda juga ada 'Eu'", demikian Surachman.
Untuk kosa kata bidang hukum, Surachman mengatakan, sedikitnya sudah terkumpul 60 halaman tetapi belum dihitung jumlah entri katanya. Proses pemasukkan kata diambil dari berbagai sumber, antara lain dari kosakata dan bahasa yang berkembang di kalangan profesi hukum itu sendiri, majalah, buku, dan kamus yang sebelumnya sudah ada.Dalam Kamus Utama Basa Sunda nanti, kosa kata bidang hukum bukan hanya akan dideskripsikan tetapi juga dipaparkan perbedaanya. Contoh kosakata "Penjara" dengan "hukuman", "Beslah" dengan "Sita", dan beberapa kosa kata lain sehingga masyarakat tidak menggunakannya secara salah kaprah.
Rahmat Taufik Hidayat dari Kiblat Buku Utama, menambahkan, sampai Juli 2012 sudah terkumpul 215 ribu entri kata yang akan menjadi bahan masukkan Kamus Utama Basa Sunda. Jumlah itu sudah melebih target sebanyak 200 ribu entri kata yang ditetapkan penyusun.
"Bila dibandingkan dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) edisi terbaru yang hanya memuat 90 ribu kata, itu artinya kosa kata basa Sunda itu sangat kaya," demikian Rahmat.
Selain unsur hukum, seni, dna budaya, Kamus Utama Basa Sunda akan juga memasukkan kosakata dari unsur ekonomi, geologi, kedokteran, farmasi, dan berbagai bidang lain. Termasuk fenomena bahasa yang sedang terjadi, bahasa-bahasa "archaik", bahasa-bahasa "heubeul", bahasa "wewengkon", dll. Kamus juga akan dilengkapi dengan ilustrasi, gambar, dan potret yang lebih menjelaskan secara visual. Sedikitnya, sudah terkumpul 2000 gambar yang dipakai dalam kamus.
Semantara Sekretaris Redaksi HU Pikiran Rakyat yang membuka swala mengatakan, sebagai media yang berkembang di Tatar Pasundan, HU Pikiran Rakyat senantiasa ikut menyosialisasikan bahasa Sunda kepada masyarakat. Caranya adalah dengan menggunakan istilah-istilah atau serapan bahasa Sunda ke dalam pemberitaan dengan penulisan dikursifkan.
Tujuannya tiada lain, kata Dede, bukan hanya untuk mengenalkan kepada para pembaca muda PR tetapi juga memberi wawasan kebahasaan, khususnya bahasa Sunda.
Sumber: http://www.pikiran-rakyat.com/node/195526
0 komentar:
Posting Komentar